1. PENDAHULUAN
2. LAPORAN TENTANG BACAAN
1. Pendahuluan
Dari hasil bacaan yang dilakukan oleh pembaca peneliti mengidentifikasi pada pemahaman masyarakat terhadap wacana dialog drama bahasa melayu, fokus penelitiannya pada unsure pembentuk wacana dialog bangsawan (dialog sebagai wacana), dan pertanyaan penelitiannya adalah unsur apa sajakah yang membentuk peristiwa tutur wacana dialog drama bangsawan, serta peneliti menetapkan tujuan penelitian antara lain : kerjasama percakapan, tindak tutur, pemenggalan percakapan, topic percakapan, giliran berbicara, dan sifat rangkaian percakapan.
2. Kajian Pustaka
Pada kajian pustaka peneliti membahas tentang kajian wacana, wujud fisik wacana, dan Analisis wacana dialog. yang menjadi landasan pada penelitian analisis wacana dialog drama bangsawan ini menurut Richards (1995) unsure pembentuk peristiwa wacana dialog adalah : (a) kerjasama percakapan, (b) Tindak tutur, (c) Penggalan percakapan, (d) Pembukaan dan penutupan percakapan, (e) pokok pembicaraan, (f) Giliran Berbicara, dan (g) Sifat Percakapan
Sedangkan penelitian yang relevan terhadap penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Analisis Wacana Adat Perkawinan Persembahan Kenduri Perkawinan Dalam Bahasa Minang Kabau, oleh Juita (1994), focus penelitiannya pada wacana ragam adat dalam pemahaman majas perbandingan
2. Analisis Wacana Percakapan Dalam “ Randai Si Gadih Ranili: Suatu Kajian Sosiopragmatik” oleh Nurhaida Nuri (2001) dengan focus penelitiannya pada tindak tutur
3. Tindak Tutur Pasambahan Mananti Marapulai di Kotamadya Solok, oleh Elfianto (2000), focus penelitiannya pada komponen, jenis, dan fungsi tindak tutur
3. Metode penelitian
Metode yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif dengan subjek penelitiannya adalah seluruh wacana dialog dan monolog yang terdapat dalam drama tradisional Jambi yang berbentuk lisan sedangkan yang menjadi objek penelitiannya adalah wacana dialog drama bangsawan. Dengan instrument penelitian antara lain : mengobservasi, merekam, wawancara sutradara drama, dengan menggunakan 2 (dua) teknik analisis data yaitu teknik baca markah dan teknik speaking, kemudian untuk penjamin keabsahan data digunakan teknik trianggulasi
4. Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa wacana dialek drama Bangsawan dibentuk oleh tujuh unsur, yaitu : 1) kerja sama percakapan. unsure ini terdiri dari empat jenis kerja sama, yaitu maxim kuantitas, maxim kualitas, maxim relasi, dan maxim cara. 2) Tindak tutur, unsure ini terdiri dari lima jenis, yaitu tindak representative, tindak komisifm tindak direktif, tindak ekspresif, dan tindak deklaratif. Ditinjau dari hubungannya terdapat dua kelompok tindak tutur, yaitu locutionary dan perlocutionary. Berdasarkan hakikat pemakaiannya diperoleh tindak tutur sopan santun, tindak tutur penghormatan, dan tindak tutur anggap enteng. 3) Penggalan percakapan, unsure ini terdiri daritujuh penggalan, yaitu penggalan panggilan dan penggalan jawaban, penggalan tuduhan dan ingkar, penggalan peringatan, peringatan meminta penjelasan, penggalan tawaran jasa, penggalan tawaran, dan penggalan penolakan. 4) Pembukaan dan penutupan, unsure ini terdiri dari unsure tuturan awal dan tuturan akhir. 5) Topik, unsure ini terdiri dari dua macam yaitu topic umum dan topic kecil. 6) Giliran berbicara, unsure giliran berbicara dialami semua tokoh cerita dalam drama bangsawan. 7) Sifat rangkaian tuturan. Unsure rangkaian tuturan terdiri dari tiga jenis, yaitu rangkaian berantai, rangkaian tergantung, dan rangkaian melingkar.
3. KOMENTAR
Dari hasil bacaan yang dilakukan oleh penulis pada hasil penelitian terhadap teori-teori yang digunakan oleh peneliti cenderung pada defenisi konseptual umumnya terhadap kajian pragmatic, semantic, dan sintaksis, dan perlu dipertajamkan lagi teori-teori yang digunakan sehingga relevansi antara teori dengan hasil penelitian lebih baik sedangkan hasil-hasil penelitian yang relevan, peneliti tidak memuncul hal-hal baru dengan penelitian yang sudah dilakukan berkaitan dengan penelitian terhadap wacana dan tindak tutur.
4. PENUTUP
Demikian laporan hasil bacaan yang telah dilakukan oleh penulis terhadap hasil penelitian yang berjudul Analisis Wacana Dialog Drama Tradisional Jambi, oleh Kamarudin (2003), penulis berpadangan bahwa dalam penulisan kalimat masih banyak yang tidak relevan dari kalimat yang satu dan kalimat yang lainnya, kemudian teori yang digunakan lebih pada defenisi konseptual secara umumnya saja.
Categories:
Kuliah
