Tanda Bahasa
Menurut Saussure (1916), tanda linguistic (signe linguistique) mempunyai dua unsure, yaitu (1) yang ditandai (dalam bahasa Perancis signifie ; dalam bahasa Inggris signified dan (2) yang menandai (dalam bahasa Perancis significant; dalam bahasa Inggris signifier). Sesuatu yang ditandai diistilahkan dengan petanda. Sebaliknya, sesuatu yang menandai diistilahkan dengan penanda. Penanda itu berupa bunyi bahasa sedangkan petanda itu berupa benda, kegiatan, atau keadaan. Menurut Ogden dan Richard (1923) bahwa tanda bahasa dari tiga sisi, yaitu symbol, gagasan, dan acuan.
Menurut Saussure (1916), tanda linguistic (signe linguistique) mempunyai dua unsure, yaitu (1) yang ditandai (dalam bahasa Perancis signifie ; dalam bahasa Inggris signified dan (2) yang menandai (dalam bahasa Perancis significant; dalam bahasa Inggris signifier). Sesuatu yang ditandai diistilahkan dengan petanda. Sebaliknya, sesuatu yang menandai diistilahkan dengan penanda. Penanda itu berupa bunyi bahasa sedangkan petanda itu berupa benda, kegiatan, atau keadaan. Menurut Ogden dan Richard (1923) bahwa tanda bahasa dari tiga sisi, yaitu symbol, gagasan, dan acuan.
Makna Tanda Bahasa
Tiga unsure yang membentuk makna tanda bahasa, (1) komponen makna intern bahasa itu sendiri, (2) proses gramatikal pada tanda bahasa, (3) Konteks tuturan dari suatu tanda bahasa.
Sumber :
Manaf, Ngusman Abdul. 2008. SEMANTIK : Teori dan Terapannya Dalam Bahasa Indonesia. Padang : Sukabina Offset
Categories:
Kuliah